Home » , , , , , , » Tokoh Indonesia yang dijadikan nama Jalan di Belanda

Tokoh Indonesia yang dijadikan nama Jalan di Belanda

Indonesia dan Belanda telah mengalami hubungan sejarah yang sangat lama, saking lamanya, hubungan ke-dua negara ini telah menimbulkan suatu kesan yang sangat mendalamdan sulit dilupakan. Begitu besar bentuk penghargaan masyarakat belanda kepada Indonesia sehingga banyak jalan di negeri kincir angin tersebut diberi nama dengan tokoh-tokoh Indonesia, seperti yang berikut ini:

Irawan Soejono Straat



Irawan Soejono adalah seorang mahasiswa Indonesia yang diakui oleh Belanda sebagai pahlawan negara tersebut karena perjuangannya melawan Jerman Nazi di bawah Hitler. Pada masa Perang Dunia II, Irwan Soejono adalah anggota Perhimpunan Indonesia di Belanda. Ayahnya adalah Adipati Ario Soejono, orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Belanda. Irawan Soejono gugur ditembak sebagai pejuang perlawanan bawah tanah Belanda melawan Jerman. Sebagai penghargaan atas perjuangan dan pengorbanannya, pada 4 Mei 1990, pemerintah wilayah kota Osdorp di Amsterdam, Belanda, menamai salah satu jalan di kota itu Irawan Soejono Straat (Jalan Irawan Soejono).

Sjahrirstraat



Perdana Mentri pertama di Indonesia ini diabadikan dalam nama sebuah jalan di kota Haarlem bersama dengan jalan Hatta dan Kartini.

Mohammed Hattastraat



Selain diabadikan di Indonesia, nama Mohammad Hatta juga diabadikan di Belanda yaitu sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem dengan nama Mohammed Hattastraat

Kartinistraat



Di Utrecht Jalan R.A. Kartini atau Kartinistraat merupakan salah satu jalan utama, berbentuk 'U' yang ukurannya lebih besar dibanding jalan-jalan yang menggunakan nama tokoh perjuangan lainnya seperti Augusto Sandino, Steve Biko, Che Guevara, Agostinho Neto.



Di wilayah Amsterdam Zuidoost atau yang lebih dikenal dengan Bijlmer, jalan Raden Adjeng Kartini ditulis lengkap. Di sekitarnya adalah nama-nama wanita dari seluruh dunia yang punya kontribusi dalam sejarah: Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, Isabella Richaards.

 

(sumber: www.ilhamblogindonesia.blogspot.com)

(sumber foto depan: www.indonesiainfrastructurenews.com)

0 komentar:

Posting Komentar