Oleh : Aslama Nanda Rizal (@aslaama)
Carut-marut dan kacau-balaunya pemerintahan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Itulah yang membuat banyak orang merindukan sosok “duet maut” Presiden & Wakil Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno - Hatta. Rindu mereka juga? Inilah sedikit ulasan tentang mereka, Semoga membuat kerinduan anda sedikit terobati.
Soekarno-Hatta menghabiskan masa mudanya benar-benar demi perjuangan. Bahkan mereka sering dibuang dan dipenjara ke berbagai daerah oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda akibat aktivitas pergerakannya. Mereka berdua baru “menghirup udara bebas” di usia 40-an.
Ketika zaman pendudukan Jepang. Mereka dibebaskan karena Jepang memiliki kepentingan dengan dua tokoh ini.
Jepang mendirikan organiasasi PUTERA (PusatTenaga Rakyat) karena inginbekerjasama dengan para pemimpin bangsa Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang melawan Sekutu. Selain Soekarno-Hatta, ada dua tokoh lagi yang menjadi pimpinan PUTERA, yakni Ki Hadjar Dewantara & KH. Mas Mansur. PUTERA merekajadikan alat perjuangan karena mereka bisa bebas berinteraksi dengan rakyat. Karena dianggap tidak menguntungkan Jepang, maka PUTERA dibubarkan dan diganti dengan Jawa Hokokai. Pembubaran PUTERA tidak mematahkan semangat Soekarno-Hatta.
Pengalaman mereka berdua di masa muda yang penuh dengan perjuangan, seharusnya menjadikan kita bersemangat dalam memelihara bangsa & negara yang sudah mati-matian dijaga dan dibela. Kita sebagai pemuda sangat “Haram” untuk apatis dengan bangsa & negara kita. Teladanilah Soekarno-Hatta, Proklamator Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Teladan mereka tidak hanya terjadi di masa muda.Tapi juga di masa tuanya. Hatta mengundurkan dari kursi Wakil Presiden RI pada tahun 1956 setelah mengalami cekcok dengan Soekarno. Namun cekcok ini hanya terjadi di bidang Politik saja, tidak dalam hubungan pribadi. Hatta tetap menghormati Soekarno sebagai temannya. Begitu pun Soekarno. Bahkan akhir kisah Soekarno & Hatta begitu romantis.
Soekarno digulingkan oleh Soeharto melalui serangkaian persitiwa konspirasinya, yaitu G30S 1965 lalu Supersemar 1966. Pidato pertanggung jawaban Soekarno yang berjudul NAWAKSARA pada 22 Juni 1966 tidak diterima dan akhirnya Soeharto dilantik menjadi Presiden RI kedua, kemudian Soekarno dijadikan sebagai tahanan politik dan diasingkan oleh Presiden Soeharto.
Kurang lebih 3 tahun setelahnya, Soekarno wafat. Tetapi sebelum saat menjelang ajalnya tiba, ada kisah nyata yang dibeberkan oleh anak Mohammad Hatta, Meutia Hatta. Ia mengisahkan bahwa ketika Soekarno sakit dan sudah mendekati ajalnya, Hatta datang menjenguknya. Soekarno yang mengetahui dijenguk dan Hatta berada di sisinya, seketika menangis dan meminta maaf kepada Hatta. Hatta jelas memaafkan rekan seperjuangannya sejak masa muda dahulu.Mereka pun bercakap-cakap dalam bahasa Belanda seperti sedang bernostalgia jaman perjuangan dahulu.
Soekarno wafat pada 21 Juni 1970.Tinggallah Hattas endiri, sahabatnya telahpergi. 10 tahun kemudian Hatta pun menyusulnya. Ia wafat pada 14 Maret 1980. Mereka berdua meninggalkan rindu yang amat mendalam bagi bangsa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar