SEJARAH TANAH BATAK

Batak sering disebut Toba, dan terdiri dari daerah lembah dan pegunungan. Pada awalnya masyarakat batak yang ada di Sianjur  harus menghadapi migrasi dan urban dari Sianjur akibat tidak cukupnya lagi lahan  mata pencaharian. Disatu sisi adanya daerah Barus yang merupakan Pusat perdagangan Perniagaan terutama untuk memperoleh garam dan kebutuhan lainnya. Sehingga membuat orang Batak di Sianjur  keluar mencari mata perncaharian keluar dari Sianjur .

Upaya untuk mendapatkan mata pencaharian tersebut termasuk untuk mendapat pekerjaan di daerah Barus yang membuat orang Batak keluar dari Sianjur karena memang didaerah Baruslah terdapat pertumbuhan ekonomi masyarakat pada masa itu. Dalam memperoleh mata pencaharian tersebut mereka datang melalui daerah Balige, Tarutung, Silindung dan Humbang. Pada masa masuknya VOC dan Eropa lainnya  daerah tersebut telah dijadikan VOC sebagai sentra-sentra perniagaan dan markas mereka .

Ditempat tersebut VOC sangat membutuhkan orang-orang yang mau dipekerjakan. Bekerja sebagai buruh. Dalam rangka bekerja maka orang batak dari tempat asalnya sekitar Sianjur menyebutnya pergi ke Toba atau pergi bekerja secara Tenaga Lepas Harian.

SEJARAH TANAH BATAK

Kepergian untuk datang bekerja secara tenaga lepas harian kedaerah yang dijadikan VOC dan Eropa lainnya yang adanya di daerah Balige, Tarutung, Pearaja, Silindung  dll membuat istilah pergi ke Toba menjadi popular dan lama kelamaan daerah tersebut disebut daerah TOBA

Sedangkan untuk daerah pesisir yang cenderung ke sebelah pantai barat Sumatera dan terdapat disana ‘pemandian yang indah “ bernama “Tapian Na Uli’ . Dari daerah pedalaman Toba (Taput sekarang) terdapat jalan setapak pengangkut garam ( dikenal sebagai jalan parlanja sira ) ke pesisir barat yang disebut dusun Tapiannauli, Sorkam dan Barus.

Disebabkan pada awalnya kapal-kapal orang Eropa khususnya Inggris berlabuh di Tapiannauli dan dilanjutkan oleh VOC maupun masuknya kolonialisme Belanda tahun 1907 yang menggunakan nama tempat berlabuh mereka tersebut dalam gambar peta disebutnya Bay of Tapanully (Inggris) dan atau Baai van Tapanoeli (Belanda) sampai dengan masa kemerdekaan RI membuat nama Tapanuli lebih dikenal sebagai nama geografis Toba atau Tanah Batak.

Pulau Samosir, dalam bahasa batak kata samosir tidak pula jelas artinya, dan menurut penulis kata samosir adalah pemberian dari para pedagang Inggris. Pedagang  Inggris tersebut terhadap sesama saudagar lainnya telah mengklaim tanah batak terutama pelabuhan Barus adalah kekuasaan Inggris.

Disaat bangsa Inggris tersebut datang memasuki pedalaman tanah batak terutama memasuki daerah danau toba termasuk daerah pulau samosir mereka menemukan banyak manusia yang menganggap dan menyebutnya dirinya dengan sebutan raja. Oleh karena itu oleh para pedagang Inggris menyebut pulau tersebut sebagai pulau some – a – sir disebut dengan cepat menjadi samosir yang dapat berarti sebagai pulau sejuta raja.

(sumber: buihkata.blogspot.com)

 

0 komentar:

Posting Komentar